Buku ini bercerita tentang Sania yang selalu meletakkan kaus kakinya di sembarang tempat. Suatu hari, ketika akan bermain badminton, Sania kehilangan sepasang kaos kakinya.

Sania sudah berulang kali diingatkan Kak Reno, adiknya Kimi, Ayah dan Bunda agar meletakkan kaus kaki di dalam sepatu, di rak atau langsung dimasukkan ke dalam ember. Tapi, tetap saja Sania masih meletakkan sembarangan kaos kaki tersebut di bawah Meja Makan.

“Hei Ho..., kita disini,” kata kaus kaki kiri. “Biar saja, sekali-kali aku ingin istirahat,” kata kaus kaki kanan. (Halaman 29). Akhirnya, sepasang kaos kaki itu sepakat untuk sembunyi dari Sania. Setelah lelah mencari, Sania pun tidak jadi pergi ke latihan Badminton karena kaos kakinya tidak juga ditemukan.

Semoga besok Sania sudah ingat dimana ia menyimpan kaus kakinya. Buku ini mengajarkan kepada anak untuk rapi menyimpan barang-barang yang dicontohkan dengan sepasang kaos kaki. Kaos kaki juga sedih kalau dibiarkan begitu saja, dilempar-lempar dan di cemooh karena baunya yang tidak sedap. Setelah cerita tentang kisah sepasang kaos kaki yang sembunyi dari Sania, di dalam buku ada beberapa gambar. Anak-anak diminta untuk memilih perlakuan yang baik untuk kaus kaki yang dimiliki. Di bagian akhir buku, ada kesimpulan yang bisa dilakukan agar selalu ingat dimana seharusnya tempat

menyimpan kaos kaki. Di mana saja ya tempat menyimpan kaos kaki kira-kira? Temukan jawabannya di buku ini.

Sinopsis Buku
"Hah? Si Kanan mengajakku bersembunyi? Oke. Aku mau. Lagi pula aku sudah bosan dengan cara Sania memperlakukan kami berdua. Mau tahu bagaimana seharusnya memperlakukan kami, para kaus kaki? Baca buku ini, yuk!