Soe Hak Gie adalah seorang pemuda keturunan Tionghoa yang hidup di saat Indonesia sedang mengalami perubahan besar.
Dia adalah pemuda yang setia kawan, Cerdas dan suka membaca serta tidak suka membiarkan ketidak adilan terjadi di depan mata.
Pada bulan September 1965 terjadi peristiwa G-30-S PKI sebagai puncak pertentangan antara Militer dan Partai Komunis Indonesia (PKI), dan diikuti pula demonstrasi besar-besaran oleh Mahasiswa,
Jatuhnya Presiden Soekarno dan pembubaran PKI yang diikuti dengan pembunuhan massal. Gia merasa sangat kecewa, lalu ia menuangkannya dalam artikel-artikelnya yang tajam di media massa.